Halaman

links

Inspirational Lecture

Posted by YAZID RIDLA the inspirational leader On Kamis, Maret 10, 2011

Bismillahirrahmanirrahim..

Ok ini adalah share pengalaman saya saat mengikuti program Inspirational Lecture dari KementrianProInov Kabinet KM ITB

yah walaupun ga terlalu lengkap

Garis besar perjalanan Selasa 8 Maret 2011 adalah sebagai Berikut:
Sambutan dari PusPiptek, Seminar menumbuhkan semangat berInovasi dalam diri mahasiswa, lalu sedikit jalan-jalan ke reaktor nuklir.

Keberadaan Puspiptek sudah sangat lama di Indonesia namun belum ada perubahan paradigma masyarakat tentang urgensi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. saat presiden Soekarno mendirikan PUSPIPTEK, beliau menyampaikan pandangan yang sangat visioner yakni bangsa yang memegang ilmu pengetahuan dan teknologi yang akan kuat di dunia ini.

jika kita melihat perjalanan Puspiptek, ternyata Indonesia lebih dahulu memiliki fasilitas ini dibanding negara Asean lainnya termasuk singapura. namun mengapa hingga saat ini belum banyak teknologi hasil karya anak bangsa yang merajai negeri..? jawabannya adalah Inovasi dan peran pemerintah. kita dapat melihat perkembangan Puspiptek zaman Bung Karno dan Pak Habibie yang sangat baik dibanding zaman pemerintahan setelahnya. pemerintah terlalu sibuk mengurusi perpolitikan negeri hingga terlupakan hal dasar yang seharusnya diperbaiki untuk menjadi bangsa yang besar dan mandiri. lihat saja berita di media massa. sudah pasti hampir tiap hari tidak ada kabar politik yang tidak panas dan naik turun ke permukaan. selain itu para peneliti yang mengabdi di Indonesia tidak diperlakukan layaknya ilmuwan di luar negeri yang notabenenya memiliki kemajuan teknologi. padahal kita sangat memiliki potensi SDM dan fasilitas. Anggaran dana untuk penelitianpun sangat kecil yaitu 2% GDP. coba kita lihat negera kecil penghasil HP bermerek Nokia. Finlandia menganggarkan 68% APBN untuk pengembangan Nokia. hasilnya bisa kita lihat hingga kini penjualan Nokia masih menduduki peringkat pertama.

Faktor kedua adalah kurangnya inovasi yang dihasilkan. biasanya yang pertama kali muncul dikepala para peneliti tentang inovasi adalah invensi. itu konsep yang salah dalam memahami inovasi. inovasi adalah suatu bentuk kolaborasi antara invensi dengan pasar. proses yang harus dijalani adalah Technoligies proccess>product services>logistics channel>branding. kolaborasi harus terjadi mulai dari tahap awal hingga branding. namun bentuk kolaborasinya tidak 50-50. dalam technoligies proccess
peran marketing tidak terlalu besar. ini adalah dunianya para peneliti. namun dalam proses branding tidak ada atau sangat kecil peran peneliti.

jadi sangat dianjurkan bagi kita para mahasiswa memikirkan sebiah inovasi bagi keprofesian dalam bidang yang digeluti. ubah paradigma bahwa inovasi itu semau gw atau apa aja yang mereka mau. namun inovasi itu bagaimana kita membuat sebuah invensi yang dapat laku dipasaran sehingga bermanfaat bagi khalayak umum.

(hidrodinamika) Rotasi

Posted by YAZID RIDLA the inspirational leader On Kamis, Maret 10, 2011

Gerak elemen fluida selain deformasi sudut, linear, dan dilatasi uga ada gerak rotasi. Biarpun di alam sulit menemukan semua fenomena pergerakan ini secara terpisah namun gerak ini pasti terjadi sebagai salah satu fenomena fisis cairan. Prasyarat gerak rotasi hampir sama dengan gerak deformasi sudut. Kondisi tersebut adalah
u≠u(x); v≠v(y); w≠w(z)
Yang berarti tidak ada gerak dengan kecepatan u yang mengarah dalam fungsi sumbu-x. Begitu pula dengan kecepatan v dan w. Namun kecepatan u,v,w memiliki besar di arah yang lainnya.
u=u(y,z); v=v(x,z); w=w(z)
Besar perubahan kecepatan u terhadap y dan z sangat berhubungan dengan perubahan v dan w terhadap sumbu. Ini merupakan pra-syarat kedua agar terjadi gerak rotasi
a ∂u/∂y=-b ∂v/∂x atau c ∂v/∂z=-d ∂w/∂y dan e ∂u/∂z=-f ∂w/∂x
Keberpengaruhan tanda negatif sangat besar dalam menentukan arah gerak. Jika tidak ada tanda negatif maka fenomena yang terjadi adala gerak transformasi sudut.



Kita dapat melihat hubungan dan perbedaan antara deformasi sudut dengan rotasi seperti gambar dibawah ini:



dibawah ini beberapa contoh gerak air di alam:



Mengapa didaerah A, B, C memiliki karakteristik dengan indikator gerak rotasi yang berbeda..? air yang berada di Zona A dapat kita asumsikan sebagai air baru yang mau masuk ke daerah B. air ini tidak memiliki gerak rotasi karena berada pada satu garis arus yang sama baik dari daerah atas pada gambar maupun dengan gerak air yang berada di bagian bawah pada gambar. Lalu setelah masuk ke Zona B terjadi intervensi antara garis arus di atas dengan garis arus di bawah yang memaksa dua arus ini menjadi satu arus yang sejajar dengan dinding. Pemaksaan arus yang sejajar dengan dinding menyebabkan turbulensi dan terciptanya arus berputar atau gerak rotasi di poros tengah. Kita dapat melihat proses terjadinya rotasi dengan menganalisa dan memperhatikan gerak partikel dan elemen airnya.



Gambar diatas tidak menunjukkan kondisi sebenarnya di alam namun kita dapat mengasumsikan pertemuan dua arus yang menghasilkan gerak rotasi. Dan jejak perubahan kecepatannya dapat dilihat di gambar ini:



Dapat dilihat bahwa ∂u/∂y<0 dan ∂v/∂x>0 sehingga a ∂u/∂y=-b ∂v/∂x dengan a dan b sebagai konstanta.

lalu contoh kedua:



Penjabaran di Zona A dan zona C hampir sama dengan kasus A. di Zona B turbulensi terjadi disebabkan adanya penghalang berupa pintu. Kejadian ini biasanya terjadi di pintu bendungan. Lubang yang sangat kecil menyebabkan perubahan kecepatan air yag sangat signifkan dan perputaran yang sangat cepat.

Menjalani satu episode kehidupan yag telah digariskan oleh Allah SWT di SMART Ekselensia

Posted by YAZID RIDLA the inspirational leader On Jumat, Maret 04, 2011

Enam tahun sekolah dasar
Bersua suka, cita, dan duka
Merangkai asa, cerita dan cita
Namun jalan jua terasa hampa
Apa daya tiada cahaya kelabu meraja
Bimbang rasa beribu tanya

Kata orang manusia punya daya
Tuhan punya cerita
Maka dekat-dekat dengannya
Kuajukan beribu doa
Untuk tunas bangsa tak tertata
Berharap jawab nyata
Sebuah solusi bukan mimpi
Sekolah lebih tinggi

Kata si bijak tuhan itu adil
Dan sayang hambanya
Kudapatkan jawabannya
Sebuah solusi bukan mimpi
Tak hanya sekolah
Tapi ianya aksel berasrama
Tempat asa menaut asa
Tempat ita tiada hampa
SMART Ekselensia Indonesia

Disini terkumpul tunas-tunas terserak
Dari acer bersamudera hindia belanda
Hingga papua dengan samudera pasifiknya
Berjuang
Mencari makna akan cerita cita
Mencari jati diri penuh opsi
Menempa diri tuk jadi pejuang sejati
Bersama punggawa nan sabar
Pendidik tercinta

Di sekolah
Pendidikan menemui arti sebenarnya
Atmosfer pembelajaran dikelas
Menampakkanintelektualitasnya
Perdebatan-perdebatan
Penyampaian ide-ide kreatif inovatif
Dan diskusi menjadi hal yang biasa dilakuakan
Di asrama
Disiplin tinggi harus dimilki oleh siswa
Guru asrama membina dengan kasih sayang dan kesabaran
Demi siswa yang mandiri dan islami

Layaknya berburu harta karun
Siswa yang mengoptimalkan diri sebaik mungkin
Sabar, banyak bersyukur, dan ikhlas dalam proses
Akan mendapat harta karun yang senilai

Satu agustus 2009
Menutup cerita cita dan perjuangan di SMART Ekselensia
Tali toga dipindah tanda hilangnya title siswa
Berganti title baru mahasiswa
Menyandang nama SMART dan EXPERT
Hal ini tak akan terjadi tanpa upaya dukungan
Dan doa dari semua

Akhir cerita
Tunas bangsa tak tertata
Menjadi taman indah berpola
Hasil karya punggawa seni
Tanpa tanda jasa
Siap mewarnai ummat dan bangsa
Untuk kejayaan yang nyata

Keteladanan sebelum berdakwah

Posted by YAZID RIDLA the inspirational leader On Jumat, Maret 04, 2011

Menjadi seorang kader dakwah di kampus merupakan sebuah kenikmatan sendiri bagi tiap individunya. Tak dapat dipungkiri lagi manfaat yang dapat dirasakan darinya. Manfaat di dunia maupun tabungan amal untuk memperberat timbangan di yaumul hisab nanti. Selain mempelajari ilmu-ilmu alam dan sosial bersama teman-teman sejurusan seorang da’i juga mengajak objek dakwahnya untuk kembali mengenali dan menerapkan asas tauhidullah dalam kehidupan mereka. Tuntutan bergerak sinergis dalam amal jama’i juga menjadi suatu tantangan sendiri dalam perjuangan dakwahnya karena tidak mungin berdakwah seorang diri.
Namun dari sekian banyak da’i yang berjuang dalam ranah dakwah kampus tidak banyak yang dapat menjaga kestabilan dakwah mereka. Menyeimbangkan kegiatan berdakwah dalam organisasi dengan stabilnya kurva amalan yaumiah dan grafik prestasi. Sedangkan untuk membangun citra positif dakwah yang dibawanya, ia harus memiliki keteladanan yang sejalan dengan fungsinya sebagai mahasiswa di kampus.
Perilaku dan amal harian para da’i merupakan cerminan dari dakwahnya. Mereka adalah teladan dalam pembicaraan dan amalan. Karena itu mereka memperbaiki apa-apa yang rusa dan meluruskan perara yang bengkok. Mereka tidak pernah sembunyi dan melarikan diri dari manusia dan tidak merasa takut kepada siapapun kecuali Allah SWT. Tidak keluar dari mulut mereka kecuali kebaikan. Slogan mereka adalah: “Ashlih nafsaka wad’u ghairaka” yang berarti perbaiki dirimu, kemudian ajaklah orang lain. Lalu terdapat slogan lainya yang berbunyi: “Aqim daulatal islami fi qalbika, taqum fi ardhika” yang berarti tegakkan daulah islam di hatimu niscaya ia akan tertegak di bumimu. Karenanya pribadi seorang da’i mempunyai pengaruh besar bagi keberhasilan dakwah dan penyebaran risalahnya.
Allah menghendaki agar utusan-Nya menjadi teladan itu berasal dari kalangan manusia yang makan makanan dari bumi, berjalan di pertokoan untuk belanja, bersosialisasi dengan sesamanya sebagai kebutuhan, dan menjaga keberlangsungan dan eksistensi manusia dan islam di muka bumi dengan menghasilkan keturunan. Dialah rasul mengajaran manusia tentang al-kitab (al-Qur’an) dan hikmah, serta menjadi teladan dalam perilaku, ibadah, uamalah, dan kebiasaan sehari-harinya. Sunnatullah (ketetapan Allah) telah berlaku atas makhluk-Nya, bahwa Dia akan mengutus pada tiap-tiap kaum seorang rasul bahwa dari kalangan mereka sendiri.
Sesungguhnya islam menetapkan rasulullah sebagai sebaik-baik teladan bukan seedar untuk dibangakan, bukan pula untuk direnungkan saja. Namun islam menampilkan keteladanan itu dihadapan umat manusia agar bisa diikuti dan diterapkan pada diri mereka, sesuai kemampuan masing-masing. Islam melihat bahwa keteladanan merupakan sarana dakwah paling efektif kepada sesama manusia.Sehingga islam menetapkan tarbiyah yang kontinyu atas dasar prinsip keteladanan tersebut.
Keteladanan dalam berdakwah harus benar-benar diterapkan masing-masing individu. Tidak ada gunanya seorang pemimpin mendakwahi rakyatnya untuk hidup sederhana sementara ia hidup berfoya-foya. Ta ada gunanya orang yang berbuat dzhalim mendakwahi tentang kesantunan. Begitu pula dengan mahasiswa mendakwahi tauhid dan kebermanfaatan bagi masyarakat dan bangsa dalam koridor ilmu yang spesifik jika mendapat prestasi akademik dan non-akademik yang buruk.
Sungguh dakwah yang seperti itu yang tida akan menghasilkan sesuatupun. Bahkan mungkin akan meninggalkan pengaruh buruk dalam jejak dakwahnya. Sesungguhnya orang yang tidak memiliki sesuatu tidak mungkin dapat memberi sesuatu kepada orang lain.
Seorang mukmin sejati wajib memulai sesuatu dari dirinya sebelum dia mengajak orang lain. Sangat mudah bagi seseorang untuk mengaku beragama namun sulit untuk mempratktekkannya pada diri sndiri dan menjadikannya sebagai qudwh yang dapat dicontoh umat manusia.
Seseorang dapat menjadi seorang ilmuwan atau pakar dalam bidang ilmu alam maupun sosial. Menguasai ribuan teori fisis, kimia, maupun biologis ataupun teori-teori kemanusiaan. Mempelajari ayat-ayat kauniah yang Allah turunkan bukan dalam bentuk kitab dan wahyu melainkan kejadian-kejadian alam. Dan sungguh Allah memerintahkan manusia untuk empelajarinya dalam rangka memakmurkan bumi. Tetapi ilmu-ilmu tersebut tidak cukup untuk mengikat kita dengan suatu perilaku tertentu. Kita dapat menjadi ahli dari salah satu cabang ilmu tersebut, sementara pada saat yang sama perilaku yang ditunjukan memperturutkan hawa nafsu. Perilaku ini tidak berkait dengan status ilmuwan ataupun pakar hukum karena ilmu tersebut tidak memperdulkan masalah akhlak.
Lain halnya dengan mempelajari ilmu agama. Ketika kita menjadi aktifis dakwah yang ikhlas maka kita harus menjadi teladan bagi orang yang berada disekitarnya. Islam mengajarkan akhlak dan budi pekerti dalam pergaulan sesama manusia. islam juga membuka wawasan ilmiah yang tertera dalam alquran dan terbukti keberadaannya dalam panorama perilaku alam semesta.
Persoalan yang dihadapi aktfis dakwah kampus di setiap jenjang generasinya adalah keteladanan dalam bidang kompetensinya. Banyak aktifis yang terjebak dalam lingkaran aktifitas yang menyibukkan. Tidak sedikit aktifis jatuh dalam lubang yang sama yakni turunnya prestasi akademis saat berjubelnya amanah yang diterima.
Solusi konstruktif bagi para da’i kampus sekunder adalah dengan meningkatkan kompetensi dan kapabilitas dirinya yang komprehensif. Dia harus ekspert di bidangnya namun mempunyai ilmu yang lebih di bidang lain. Mahasiswa teknik biasanya tidak banyak peduli atau apatis terhadap permasalahan bangsa yang menyangkut politisasi masyarakat dan kebijakan. Mereka juga buta terhadap kondisi permasalahn masyarakat secara komprehensif. Dan ada pula yang tersesat dan melenceng dari jalan agama karena berlebihan dalam berlogika. Nah ini adalah esempatan bagi seorang aktifis untuk memiliki ketealadana lebih agar dapat diterima di kalangannya.
Perbaikilah siklus hidup harian dan efektifkan setiap waktu untuk mengingat-Nya serta meningkatkan kemampuan akademis. Bacalah dari banyak sumber dan pakar serta ambil sari pati ilmu dari mereka yang dapat kita jadikan bekal lebih dala berdakwah. Fokuskan pikiran dalam setiap tindakan yang dilakukan. Jika dalam kelas maka berkonsentrasilah dengan materi yang disampaian dosen atau guru dan jangan memikirkan kepentingan organisasi didalamnya. Saat memimpin sebuah organisasi maka fokuslah untuk membuatnya berkembang dan mengembangkan satff dan anggota.
Berbuat adil terhadap diri sendiri sangat dibutuhkan untuk mengefektifkan gerakan dalam mencapai tujuan hidup dan visi perjuangan. Terimalah amanah yang kira-kira sesuai dengan kemampuan dan kapasitas diri kita saat itu. Jangan berlebihan menerima amanah organisasi disaat diri tak mampu membagi waktu untuk mengembangkan akademis. Dan terakhir ingatlah dengan suatu pernyataan yang berbunyi: sesungguhnya kata-kata itu mempunyai kekuatan dengan kenyataan yang dipraktekkan, bukan dari keindahan susunannya.

Sumber: Fiqh Dakwah karangan Jum’ah Amin Abdul Aziz denga beberapa tambahan dari penulis

Kitakah Orang Agnostik Itu...?

Posted by YAZID RIDLA the inspirational leader On Jumat, Maret 04, 2011

Agnostik memiliki banyak arti yang berbeda bergantung pada sudut pandangnya. Menurut Thomas Henry Huxley agnostik merupakan sebuah metode pembuktian skeptisme berbasis penyelidikan. Robert G. Ingersoll dalam pidatonya yang berjudul why I am an Agnostic meringkas bahwa agnostik merupakan kondisi saat kita ditanya tentang sesuatu yang berada diluar cakrawala kita maka katakanlah bahwa kita tidak tahu. Dalam selebaran yang dibuat oleh Bertrand Russel disebutkan bahwa “Sebagai seorang filsuf, jika aku berbicara kepada audiens yang murni filosofis Saya harus mengatakan bahwa saya harus menggambarkan diri saya sebagai seorang Agnostic, karena saya tidak berpikir bahwa ada argumen yang konklusif dengan yang satu dapat membuktikan bahwa tidak ada Tuhan. Di sisi lain, jika saya untuk menyampaikan kesan yang tepat kepada orang biasa di jalan saya pikir saya harus berkata bahwa saya Atheist, karena ketika saya mengatakan bahwa saya tidak dapat membuktikan bahwa tidak ada Tuhan, saya seharusnya menambahkan juga bahwa saya tidak dapat membuktikan bahwa tidak ada para dewa Homer”. Wikipedia menulis, Agnostisisme adalah suatu pandangan filosofis bahwa suatu nilai kebenaran dari suatu klaim tertentu —umumnya yang berkaitan dengan theologi, metafisika, keberadaan Tuhan, dewa, dsb– adalah tidak dapat diketahui dengan akal pikiran manusia yang terbatas. Seorang agnostik mengatakan bahwa adalah tidak mungkin untuk dapat mengetahui secara definitif pengetahuan tentang “Yang-Absolut”; atau , dapat dikatakan juga, bahwa walaupun perasaan secara subjektif dimungkinkan, namun secara objektif pada dasarnya mereka tidak memiliki informasi yang dapat diverifikasi. Dalam kedua hal ini maka agnostisisme mengandung unsur skeptisisme.
Menyitir pernyataan Huxley, agnostik merupakan aksi melarikan diri dari suatu kebenaran yang ada karena keterbatasan logika manusia. agnotisme ini sangat berbahaya bagi eksistensi Allah SWT dan keberjalanan risalahnya dimuka bumi. Salah satu senjata syaithon dalam menjerumuskan manusia kepada kesesatan dan kegelapan. Menyeret manusia yang hakikatnya memiliki ruh yang meng-esakan Allah kedalam panas dan pedihnya siksaan neraka. Melencengkan jalan manusia dari Mardhatillah yang berujung pada “Extremely ultimate great gift from Allah SWT”, surga. Konsep agnostik ini tidak hanya meniadakan keberadaan Allah SWT dalam kamus kehidupan namun juga risalah dan syariatnya. Karena tidak mungkin seseorang yang mengakui bahwa Allah adalah tuhannya tidak menjalankan ajarannya. Tidak mungkin tuhan menciptakan sesuatu tanpa tujuan dan fungsi. Setiap ciptaannya pasti memiliki program khusus. Tujuan fundamental dari semua ciptaannya adalah untuk membuktikan kebesaran-Nya. Dan tujuan dari penciptaan manusia (dan juga Jin) adalah untuk menyembah, meng-Abdi, meng-Esakan, dan menjalankan risalah Allah. Risalah ini rahmatan lil alamin yang dikonsep dalam Islam. Jadi jika ada orang yang mengatakan bahwa dia mempercayai adanya Allah namun tidak berislam dengan benar padahal dia tahu dialah sebenar-benarnya orang agnostik.
Keberadaan metode agnostik harus diberangus dari muka bumi hingga ke akar-akarnya. Akarnya bercokol didalam relung hati manusia dan menjadi bibit tumor ganas yang muncul seiring dengan meningkatnya kekuasaan hawa nafsu. Untuk memeranginya dibutuhkan pasukan atau tentara Allah yang menegakkan dakwah disetiap jejaknya dimuka bumi. Menyampaikan kebenaran walau hanya satu ayat. Mencurahkan setiap waktu, energi, dan pikiran untuk menarik kembali umat islam yang melenceng atau terbutakan. Melibas semua paham-paham tidak absolut buatan manusia yang menjauhi kebenaran islam seperti kapitalisme dan liberalisme. Hingga akhirnya sampai pada peperangan terbesar melawan sang angkara murka Dajjal laknatullah ‘alaih (terlaknat untuknya).
Jadi dapat disimpulkan bahwa agnostik merupakan senjata dajjal laknatullah ‘alaih untuk memisahkan Allah dengan risalahnya dalam pikiran manusia. tidak mengakui keberadaan Allah dapat dilaksanakan dengan tidak menjalankan Islam secara baik dan maksimal.

sumber: wikipedia

(hidrodinamika) deformasi sudut

Posted by YAZID RIDLA the inspirational leader On Rabu, Maret 02, 2011

Deformasi Sudut
Salah satu fenomena fisis cairan di alam adalah teradinya gerak deformasi sudut ( Angular Deformation). Perbedaan deformasi sudut dengan dilatasi adalah pada hubungan komponen kecepatan dengan arahnya. Pada deformasi sudut terjadi perubahan sudut dalam transformasi bentuknya. Hal ini terjadi karena komponen kecepatan memiliki besar yang berubah dan tidak bergantung pada arahnya yang sejajar. Jika u merupakan komponen kecepatan yang seajar dengan arah x maka fungsi kecepatan u tidak bergantung pada posisi x begitu pula dengan v dan w.
u≠u(x);v≠v(y);w≠w(z) namun
u=u(y,z);v=v(x,z);dan w=w(x,y)



Studi Kasus fisis deformasi sudut dan penurunan besar kecepatan partikel



kasus perubahan bentuk elemen fluida diatas dibarengi dengan gerak translasi. Perubahan kecepatan partikel diatas hanya terjadi pada komponen kecepatan u terhadap arah sumbu y ∂u/∂y>0 dan ∂u/∂x=0. Tidak adanya perubahan ukuran AD dengan A’D’ menunukkan bahwa tidak ada perubahan kecepatan u terhadap arah sumbu x. Jadi kecepatan gerak partikel cairan diatas adalah
u_(B-B'')=u+∂u/∂y dy
Selain menghitung besar kecepatan partikel kita juga perlu menghitung presentase perubahan segmen terhadap waktu. Perubahan segmen adalah perbandingan segmen dengan radius. Jika dilihat digambar atas segmen adalah jarak dari C’1 ke C’4 sedangkan radius adalah jarak dari A’ ke C’1. Jadi kita membutuhkan perhitungan geometri phitagoras untuk memecahkan persoalan ini. Anggap saja α bernilai 450.
C^' 1C^' 3=2(C^' 2C^' 4)=2{(C^' 1C^' 4) cos⁡〖45}〗=2(C^' 1C^' 4)( 1/2 √2)
A^' B^''=(A^' C^' 1)(1/2 √2) (A^' C^' 1)=2/√2 (A^' B^'' )=√2 dy
C^' 1C^' 4= C'3C'1/√2=(∂u/∂y dydt)/√2
Jadi
dr/dt=d/dt {segmen/radius}≅d/dt {((C^' 1C^' 4))/((A^' C^' 1) )}=d/dt {((∂u/∂y dydt)/√2)/(√2 dy)}=d/dt (1/2 ∂u/∂y dt)=1/2 ∂u/∂y
dr/dt=1/2 ∂u/∂y=====> ∂/∂t ((C^' 4C^' 3)/(A^' C^' 4))=1/2 ∂u/∂y