Halaman

links

hanya... hanya ingin nulis

Posted by YAZID RIDLA the inspirational leader On Selasa, April 26, 2011

Awali dengan..
Bismillahirrahmaanirrahiim...

hmmm..., kali ini gw masuk kembali ke fase multi point. kalau dalam konsep thermodinamika ada fase triple point maka fase gw saat ini lebih dari itu. ada banyak sekali opsi hidup kedepannya yang berbenturan dengan pergulatan pemikiran dan parahnya muncul disaat dibutuhkan peran gw di GAMAIS sebagai Kepala SEKTOR PERGERAKAN ( serem sendiri gw dengernya). lebih dari itu ni adalah waktu-waktu deket UTS dimana gw harus mencurahkan prioritas lebih karena ini amanah ummat, ckckck.

oleh karena itu, sembari diselingi lagu-lagu galau, gw kristalkan pemikiran-pemikiran dan kondisi ini.

1. masalah NII lagi-lagi nambah beban pikiran. sebenarnya udah sangat lama ada permintaan dari Kasek sebelumnya untuk nge-running NII-CC di ITB. apalagi tiba-tiba muncul berita bahwa korban dan perekrutan kader NII terbanyak adalah dari ITB. gimana ga coba, waktu tu gw dapet laporan dari salah satu temen gw yang katanya dia sudah hampir ter-rekrut dan sudah mengikuti beberapa tahap kaderisasi dan pencucian otak. menurut pengakuan dia yang sudah banyak bergaul dengan kader-kader NII, tiap satu kader NII dalam sebulan dapat menghasilkan satu kader baru dengan kapasitas yang matang dan memadai. wah parah gila dah tuh.. asli gw harus segera membuat ni NII-CC. apalagi sudah ada dukungan dari LK untuk GAMAIS sebagai pasukan penghancur NII (hehe ni gw yang buat kata-katanya..., sedikit lebay). berarti buat kedepannya harus ada beberapa jendral wilayah yang berada di garis terdepan meng-counter serangan NII kepada domba-domba yang tersesat (haha ni lagi istilah keluar, ckckc)

2. Film tanda tanya..? haduh, ni lambat sekali gw beropini ttg film ni. ga sempet nonton.... haha inilah idealisme untuk tidak menonton film bajakan Indonesia yang kontennya bagus seperti Laskar Pelangi, dll. jadi harus nyempetin nih ke Bioskop. dari beberapa referensi yang gw dapet katanya MUI mengatakan bahwa konten film itu sangat kental dengan ideologi pluralisme yang salah dalam islam. namun dari tulisan yang didapaet dari kaskus ttg wawancara seorang wartawan dgn Hanung bramantyo kayaknya si HB paham bener tuh seluk beluk dasar pemikiran untuk membuat film. pasalnya konten yang mendukung pernyataan HB bahwa tidak ada unsur pluralisme hanya bisa dimengerti oleh sebagian pihak saja yang bener-bener mengerti. tapi gw ada sikap tersendiri thdp film ni. yang pertama adalah gw menolak konsep pluralisme namun mengakui adanya pluralitas. kedua, film ini ada konten positifnya namun menyesatkan, yah bisa dibilang pembodohan dengan pencerdasan sperti kata-katanya Pramudya A.T. yang ketiga, gw apresiasi ni film karena ga keikut arus trend film saat ini yakni film porno bertajuk horor yang sangat eksplisit

3. mengenai film-film porno berkover horor..., maunya mereka apa sih bwt Indonesia, dasar mental-mental telanjang mereka itu. mana ada rasa nasionalisme kayak gitu mah.., busuk doang isinya...

hmm.. apa lagi ya...
yaudah ini aja dulu dah, hehe beda bgt yak cara penulisan gw yang ini dengan yang biasanya. yah ini gw namakan lintasan..