Halaman

links

melihat sisi lain sebuah idealisme kami PPSDMS

Posted by YAZID RIDLA the inspirational leader On Senin, Januari 09, 2012 No comments

Bismillahirrahmaanirahiim...
Ditengah pembinaan yang diberikan oleh PPSMDS saya berfikir mengenai idealisme PPSDMS yang menjadi salah satu dasar gerakan. Sebenarnya idealisme ini apa..? sebuah metode kah? Nilai kah? Atau sesuatu hal yang lain.?. Kemudian hasil lamunan tadi berlanjut ketika membaca kembali redaksi idealisme. Awalnya reaksi yang muncul adalah kekaguman dan, wow subhanallah bgt kalau ini beneran terjadi. Namun disuatu hari tiba-tiba muncul sebuah pmikiran yang kontras mengenai bagaimana kita menjalankan salah satu kalimat yang terdapat dalam idealisme yakni “mencabut rasa ingin tidur dari pelupuk mata kami”. Sempat termenung beberapa saat dan muncul sebuah pertanyaan. Bagaimana cara mengaplikasikannya..? terbesit beberapa solusi yakni berolahraga, meminum suplemen, pil, menjaga keseimbangan aktifitas harian, menjaga asupan gizi, hingga menambah waktu tidur yang berkualitas. Wah... solusi terakhir memunculkan suatu yang kontras namun benar. Kita tidak bisa menyalahkan orang yang ingin menghilangkan rasa kantuk dengan cara tidur yang baik dan cukup karena setelah tertidur kemudian bangun rasa kantuk itu hilang.

Lamunan sayapun berlanjut. Teringat kembali akan suatu perbincangan dalam program sharing alumni yang diselenggarakan pada saat entah PKN1 atau Latgab pertama. Saat itu alumni regional satu berbicara mengenai bagaimana kita menyikapi idelaisme. Dia bercerita. Saat masih menjadi mahasiswa dia selalu berfikir bahwa Abu Rizal Bakri itu bersalah.dalam benaknya tertulis dengan tinta permanen segala kejahatan yang dilakukan oleh ical. Dalam beberapa demonya (atau kritiknya) dia selalu mengkritik pedas Ical. Namun dikehidupan pasca kampusnya dia dihadapkan oleh suatu kondisi dimana pekerjaannya mengharuskan atau memaksa dia untuk mengoreksi setiap pandangannya tentang ical (sebenarnya yang dia katakan bukan mengoreksi tapi lebih dari itu, kalimat ini saya gunakan utnuk menmperhalus maksudnya saja). Dan diakhir program dia mengatakan bahwa idealisme itu bisa muncul karena lingkungan. Pemikiran yang homogen akan menghasilkan idealisme yang tidak dapat diaplikasikan di pemikiran yang lainnya. Suatu idealisme perlu dipertahankan bagaimanapun kondisinya. Jadi kita perlu mengetahui bagaimana metode untuk menjalankan idealisme tersebut.

Berangkat dari lamunan itu akhirnya saya membaca kembali bait demi bait idealisme kami PPSDMS. Kemudian mencari metode yang kontras dari tiap-tiap isinya. Serta melihat kemungkinan alur berfikir idealisme ini.

1. Betapa inginnya kami agar bangsa ini mengetahui bahwa mereka lebih kami cintai daripada diri kami sendiri.

Jadi, kita lebih mencintai bagsa ini dengan segala komponen penyusunnya daripada diri sendiri. Itu semangat yang saya tangkap. Setelah itu yang perlu diperhatikan adalah bagaimana cara seseorang untuk menyikapi suatu hal, bagaimana cara menyampaikan pesan ini kepada orang lain. Jika cara seseorang mencintai adalah dengan diam agar tidak menjadi bagian dari masalah maka menjadi orang yang apatis, nurut2 aja apa kata pemerintah, ga usah berkoar-koar mengenai politik, perubahan, dsb itu juga mengandung semangat idealisme diatas. Ada banyak pilihan kita untuk menunjukkan rasa cinta.

2. Kami berbangga ketika jiwa-jiwa kami gugur sebagai penebus bagi kehormatan mereka, jika memang tebusan itu yang diperlukan. Atau menjadi harga bagi tegaknya kejayaan, kemuliaan, dan terwujudnya cita-cita mereka, jika memang itu harga yang harus dibayar.

Nah kalau dikalimat ini ada kata JIKA DIPERLUKAN yang bergantung pada cara berfikir seseorang, kelompok, hukum tertulis, atau norma. Bergantung pada pilihan seseorang mau menggunakan kerangka yang mana. Setiap pilihan mengandung semangat ini dan tidak ada metode yang baku untuk menerapkannya.

3. Tiada sesuatu yang membuat kami bersikap seperti ini selain rasa cinta yang telah mengharu-biru hati kami, menguasai perasaan kami, memeras habis air mata kami, dan mencabut rasa ingin tidur dari pelupuk mata kami.

Owh ternyata yang menyebabkan poin satu dan dua muncul adalah cinta yang mengharu biru, menguasai perasaan kami, memeras habis air mata, dan mencabut rasa ingin tidur. Terlihat bahwa konsep yang berlaku disini adalah cinta yang telah mengambil alih fungsi manusia bukan manusia yang mengontrol rasa cinta. Ini adalah suatu bentuk rasa cinta yang berlebihan. Bentuk dari rasa cinta ini adalah dengan menangisi segala sesuatunya dan juga membenci rasa kantuk. Jadi bisa saja seseorang menangis karena sedih telah megatahui begitu besarnya masalah bangsa, menangis bahagia karena telah mengetahui ada banyak solusi yang bisa dilakukan, menagis super bahagia karena telah mengetahui bahwa Indonesia bisa berubah menjadi lebih baik jika solusi tersebut dilaksanakan. Setelah menangis tersedu-sedu muncullah rasa kantuk. Orang tersebut ingin menghilangkan rasa kantuknya dengan tidur 6-8 jam. Setelah terbangun rasa kantuknya telah hilang namun matanya masih sembab. Kemudian dia menyadari bahwa dia belum melakukan sesuatu untuk mewujudkan dan merealisasikan solusi yang telah dipikirkannya. Akhirnya dia menangis kembali mengutuki dirinya yang tidak segera menjalankan satu solusi kecil. Ratapannya sangat lama hingga akhirnya dia berdiri dan sambil menangis mencoba berbuat sesuatu. Namun karena tangisan fokusnya hilang. Kerjaannya tidak optimal. Dan akhirnya menangis lagi, mengantuk lagi, tidur 6-8 jam lagi, hingga air mata terperas habis dan dia menjadi buta, dan bla bla bla, kemudian bla bla bla, akhirnya bla bla bla sehingga dia menjadi bla bla bla.

Baru tiga poin..., lucu...? kesel..? hehe...? bisa aja..?
Mau dilanjutkan..?








4. Betapa berat rasa di hati ketika kami menyaksikan bencana yang mencabik-cabik bangsa ini, sementara kita hanya menyerah pada kehinaan dan pasrah oleh keputusasaan.


Okeh gampangnya kita berat hatilah untuk menyaksikan bencana bangsa, parahnya kondisi bangsa, amburadulnya pemerintahan, tingginya kemiskinan, dan yang lebih lagi adalah di poin ke empat ini KITA DIDEFINISIKAN SEBAGAI ORANG YANG MENYERAH PADA KEHINAAN DAN PASRAH OLEH KEPUTUSASAAN. Kita adalah orang hina. Kita adalah orang yang putus asa. Ga punya harapan. Ga punya cita-cita. SAMPAH..!!!. well atinya kita tidak mempunyai poin ketiga sehingga poin pertama dan poin keduapun tidak kita lakukan ya toh..

5. Kami ingin agar bangsa ini mengetahui bahwa kami membawa misi yang bersih dan suci; bersih dari ambisi pribadi, bersih dari kepentingan dunia, dan bersih dari hawa nafsu.

Owh setelah dibaca-baca ternyata ini hanya berakhir pada dunia KEINGINAN ternyata kawan-kawan. Ingin, ingin, dan ingin. Jika kamu memiliki keinginan maka kamu telah menjalani poin kelima ini. Keinginan bukanlah kebutuhan. Jika kebutuhan harus diperjuangkan untuk digapai maka keinginan tidak harus dilakukan, tidak harus digapai, dan tidak harus diperjuangkan. Ya gak..

6. Kami tidak mengharapkan sesuatupun dari manusia; tidak mengharap harta benda atau imbalan lainnya, tidak juga popularitas, apalagi sekedar ucapan terima kasih.
7. Yang kami harap adalah terbentuknya Indonesia yang lebih baik dan bermartabat serta kebaikan dari Allah-Pencipta alam semesta.


Hah.... capek. Yaudah poin ke enam dan ketujuh ini digabung aja dah. Ternyata kita hanya berharap apa yang telah dilakukan (menangis, tertidur, nyampah, berat hati, putus asa, dll) semogaaaa aja ya bisa membuat Indonesia menjadi lebih baik, dan semoga Allah melihat ini sebagai sebuah ibadah yang diberikan ganjaran kebaikan.
So... udahan deh parodinya haha
Thx n
Wassalam

0 komentar:

Posting Komentar