Halaman

links

nulis lagi dah...

Posted by YAZID RIDLA the inspirational leader On Rabu, Februari 23, 2011

Bismillahirrahmaanirrahiim

kamis 24 februari 2011

setelah sekian lama tidak meng-update blog akhirnya muncul juga kemauan mengisi ini lagi. awalnya bermula dari proses pengerjaan tugas hidrodinamika yang memakan waktu cukup lama. saat melakukan browsing di internet untuk mencari bahan yang cocok gw menemukan link ini:
http://osean025.wordpress.com/

eh ternyata itu blog baru yang dibuat oleh temen sekelas gw. dari situ gw dapet ide untuk mengukir nama di dalam pikiran anak-anak oseanografi ITB, temen dan junior. gw yakin dengan meng-upload materi kuliah pasti dicari dan muncul di urutan pertama google

semoga yang gw lakukan mendapat ridho Allah swt amiin.

satu nasehat yang gw dapet hari ini:

Berdzikirlah dengan nama tuhanmu
Bermunajatlah ditengah malam
Bertaubat pada-Nya penuh rasa hamba
Agar doa kita dimakbulkan

dari lagunya raihan b^.^d

(hidrodinamika) deformasi linier

Posted by YAZID RIDLA the inspirational leader On Rabu, Februari 23, 2011

Deformasi Linier ( Dilatasi)
Dalam pengertian umum dilatasi merupakan salah satu bentuk transformasi benda atau perubahan benda tanpa mengubah bentuk dasarnya. Perubahan yang terjadi hanya pada ukuran panjang maupun volume. Proses dilatasi atau deformasi linier ini juga terjadi pada gerak fluida khususnya liquid atau cairan. Dilatasi merupakan salah satu fenomena fisis cairan sehingga masuk kedalam objek kajian ilmu hidrodinamika.
Gerak dilatasi berbeda dengan gerak translasi karena ada perbahan ukuran pada objek cairan yang diteliti. Perubahan itu terjadi karena adanya variasi komponen kecepatan dengan arahnya. Maksud dari bervariasi ini adalah adanya perubahan besar kecepatan dalam satu arah sumbu di titik yang berbeda. Variasi ini hanya terjadi pada arah dengan komponen kecepatannya.
u=u(x);v=v(y);w=w(z)
Jika ada perubahan yang berkelanjutan secara makroskopis pada kecepatan cairan akan mengakibatkan perubahan kecepatan terhadap arahnya tidak nol.
∂u/∂x;∂v/∂y;dw/dz≠0



gambar ini merupakan salah satu contoh gerak dilatasi
Dalam kehidupan sehari-hari proses dilatasi ini terjadi pada gerak air dalam pipa yang mengerucut sehingga memiliki perbedaan luas di hulu dengan luas di hilir.





Distribusi kecepatan dalam pipa merupakan medan kecepatan yang divergen dan memiliki divergensi positif. Jika dalam kasus diatas terjadi perubahan komponen kecepatan terhadap arah yang lainnya akan menghasilkan pola atau gais arus yang berbeda. Misal komponen kecepatan u mengalami perubahan besar terhadap arah x dan juga y.





Dari gambar diatas kita dapat menganalisa arah gerak masing-masing partikel fluida. Gerak partikel A dan C mengalami perubahan besaran komponen kecepatan dengan arah karena adanya viskositas terhadap dinding pipa.

partikel A disamping memiliki ∂v/∂y<0. Perubahan besar v dari titik A ke 0,0 mengecil dan y negatif menyebabkan perubahan besar v terhadap arah y bernilai positif. Sedangkan untuk partikel B ∂v/∂y>0.

Studi Kasus fisis Dilatasi dan penurunan besar kecepatan partikel



Dari gambar tersebut dapat kita turunkan persamaan kecepatan dalam proses deformasi linear atau dilatasi. Pertama-tama kita dapatkan bahwa oerubahan dari titik B ke B’ menunjukkan perubahan kecepatan yang negatif. Perubahan itu dapat dituliskan dengan ∂v/∂y<0 dan ∂v/∂x=0. Kemudian untuk meninjau kecepatan u dapat dilihat dari perubahan kecepatan dan posisi titik D ke titik D’. Persamaan perubahan itu dapat dituliskan sebagai ∂u/∂x<0 dan ∂u/∂y=0
Untuk menghitung kecepatan partikel fluida pada elemen ABCD sangat dipengaruhi oleh salah satu sifat liquid dan fluida pada umumnya. Sifat kontinuum pada fluida menyebabkan berlakunya deret taylor dalam menghitung kecepatan. Bentuk umum dari deret taylor adalah
F(x-a)=f(a)+(f^' (a))/1! x+(f^'' (a))/2! x^2+⋯
Kita hanya akan menggunakan perhitungan hingga F(x-a)=f(a)+(f^' (a))/1! x.
Dari persamaan itu kita dapat menghitung besar kecepatan partikel arah x dari titik D ke D’.
u_(D-D')=u+∂u/∂x dx
Nilai ∂u/∂x dx muncul karena kecepatan u hanya berpengaruh di arah x saja dan tidak ada perubahan kecepatan di arah y.
Kita juga dapat menghitung kecepatan arah y dengan meninjau partikel di titik B yang bergerak kearah B’.
v_(B-B')=v+∂v/∂y dy
Distribusi kecepatan partikel liquid diatas dapat merubah bentuk elemen. Sehingga perubahan kecepatan terhadap arah X sepanjang sumbu X dapat dituliskan sebagai:
du=(∂u⁄∂x)dx jadi penulisan du/(dx ) berarti besar rata-rata perubahan kecepatan u terhadap x sepanjang sumbu x.
du/dx=((∂u⁄∂x) dx)/dx=∂u/∂x dan dv/dy=((∂v⁄∂y) dy)/dy=∂v/∂y
Kita juga dapat mengukur perpindahan partikel dengan memasukkan variabel waktu
DD^'=∂u/∂x dxdt dan EC=∂v/∂y dydt

(hidrodinamika) pengenalan

Posted by YAZID RIDLA the inspirational leader On Rabu, Februari 23, 2011

Hidrodinamika merupakan salah satu cabang ilmu yang berhubungan dengan gerak liquid atau lebih dikhususkan pada gerak air. Skala atau lingkup analisis ilmu ini adalah pada gerak partikelir air atau dapat disebut dalam skala makroskopik. Skala makroskopik disini memiliki maksud air tersusun dari partikel-partikel fluida. Mengapa makroskopik karena partikel fluida bukan skala terkecil air yakni atom. Lebih penting lagi bidang ini merupakan aplikasi matematik bukan fisika. Karena berhubungan dengan perlakuan matematik dari persamaan-persamaan dasar fluida kontinyu berbasis hukum-hukum newton. Jadi objek yang dijadikan bahan analisa merupakan fluida newton.

Mempelajari hidrodinamika memiliki beberapa fungsi yang berkaitan dengan keilmuan oseanogarafi. Fungsi pertama adalah untuk mengetahui dan memehami kejadian atau fenomena-fenomena fisis yang terjadi di laut. Lalu juga dapat digunakan untuk memprediksi gerak fluida karena didalamnya dipelajari tentang unsur-unsur penggeraknya. Yang ketiga untuk membangun daya analisa bagi seorang peneliti. Daya analisa ini sangat bergantung pada riset yang dilakukan. Riset bukan hanya mencari tahu tentang apa yang belum kita ketahui. Karena ika hanya itu batasan riset maka orang yang tidak berpendidikan pun dapat melakukan riset yang sangat-sangat sederhana. Riset juga bukan hanya kegiatan untuk menambah kecerdasan peneliti. Dan riset tidak hanya menjabarkan fakta-fakta empiris namun juga menyajikan hasil analisa yang mendalam serta komprehensif. Disanalah dibutuhkan ahli-ahli yang mampu membuat hasil analisa untuk melakukan sebuah riset.

Jika menilik kembali sejarah munculnya ilmu hidrografi ini maka tidak heran jika konsep matematika jauh lebih berperan dibanding konsep-konsep fisika. Ilmuwan-ilmuwan yang merumuskan ilmu ini adalah para pakar matematika yang mencoba menganalisa gerak air dan fenomena lainnya di lingkungan mereka dengan formulasi matematika.

Konsep dasar hidrodinamika
Berikut ini adalah beberapa konsep dasar yang menjadi bahan acauan dala menganalisa fenomena fisis air dalam hidrodinamika:
Partikel fluida adalah material point. Maksud dari material point ini adalah fokus analisa gerak fluida adal partikel fluida.
Dasar partikel fluida dapat diasumsikan homogen, isotropic, dan kontinyu dalam skala makroskopik.
Gerak pola molekul dan gerak brown tidak dibahas karena tidak memberi pengaruh signifikan terhadap gerakan skala makroskopik.
Hukum mekanika fluida didapat dari mengintegrasikan hukum perilaku partikel-partikel fluida sepanjang jejak geraknya didalam ruang
Kajian hidro dapat dikaji dalam dua bagian yaitu:
Memilih persamaan-persamaan umum diferensial parsial yang mengatur gerak dari partikel fluida
Memperlajari berbagai metoda matematika untuk mengintegrasikan persamaan-persamaan tersebut.
Hubungan antar partikel fluida dapat dikatakan partikel fluida dapat berubah dan setiap partikel memiliki geraknya sendiri-sendiri yang berbeda dan mudah untuk dikenali dari pertikel lainnya.

τ=μ dVj/dXi
Hidrodinamika fokus pada objek fluida newtonian