desir pasir berbisik
menghantarkan cerita tentang kebangkitan
lidah mentari mencambuk
menyalakan api sejarah perjuangan
melodi sejuk kasur beludru
meredupkan cinta keabadian
gesekan pena bernyanyi merdu
menoreh kisah tentang kehancuran
wahai para jundi sadarlah
buat apa kau kejar cahaya semu
sedang bayang-bayang redup
hilang dalam hampa
buat apa kauraih kemenangan tanpa hikmah
sedang sang kaisar merintih
bergelut dalam buih
akankah kau menjadi debu debu singgasana
berpeluh resah tanpa makna
bertahan mati hilang jua
akankah kau menjadi tinta rambu berduri
menggores opini tanpa tepi
mengoyak tabir keimanan sejati
ataukah kau mengukir hati hati sembilu
meretas sayu dzikir mendayu
menyemai jiwa jiwa pemersatu
wahai ksatria lihatlah
dalam senyum mereka
kudengar bisikan rindu
penantian akan cahaya
panduan atas jalan kelabu
pancaran sinar mata mereka
menderu tegap keteguhan
mengalun merdu ketabahan
menyirat bening harapan
kembalilah
bersatulah
jangan jadikan seribu mereka satu
jadikan satu mereka seribu
buai mereka dalam cita
sentil mereka dalam cerita
aku bukanlah seorang pujangga
yang menjejak atas rasa
yang mengunci dalam opini
hanya kata berharap asa
setitik cinta untuk dunia
0 komentar:
Posting Komentar