Halaman

links

Masalah BBM Lagi

Posted by YAZID RIDLA the inspirational leader On Senin, Juli 04, 2011 No comments

kalau yang ini sekedar cuap-cuap aja haha

Masalah klasik negeri ini kembali memberatkan kehidupan rakyat Indonesia. Kenaikan harga BBM yang terjadi tidak dibarengi dengan stabilnya harga kebutuhan pokok harian masyarakat. Hal itu tentunya membuat sebuah sistem yang tidak membangun rakyat kecil. Solusi yang ditawarkan pemerintahpun ternyata juga tidak menyelesaikan masalah. Penyediaan premium bersubsidi untuk masyarakat ekonomi lemah tidak dibarengi dengan sistem pengawasan yang memadai dan terintegrasi. Banyak kalangan yang tidak sesuai dengan kriteria masyarakat ekonomi lemah turut menikmati BBM bersubsidi ini. Tak ayal lagi jatah BBM subsidi sebesar 38,5 juta kilo liter untuk tahun ini telah habis 2.8 persen lebih dibulan maret. Cuplikan masalah BBM diatas hanya secuil dari kompleksnya maslah negeri ini. Bagaikan benang ruwet yang harus diurai satu persatu dan dicari ujung pangkal permasalahnnya bersama.
Permasalahan-permasalahan diatas merupakan tantangan tersendiri bagi Indonesia. Pengaruh naik turunnya harga minyak sangat mempengaruhi gerak perekonomian dan industri negara ini. Permasalahan perminyakan sangat mempengaruhi beberapa sektor perekonomian dari transportasi, investasi, industri, dan kebutuhan dasar masyarakat. Jadi dibutuhkan solusi yang bersifat komprehensif dan berkelanjutan untuk menyusun puzzle-puzzle masa depan perekonomian Indonesia yang baru.
Berikut ini terdapat berapa solusi yang sempat muncul di permukaan lautan opini masyarakat.
Menurut Presiden, untuk dapat mengembalikan tingkat harga minyak kepada tingkat yang stabil perlu adanya peningkatan investasi di kegiatan hulu minyak secara besar-besaran yang diharapkan dapat mendorong ditemukannya cadangan baru serta meningkatnya produksi minyak dunia yang pada gilirannya akan mencukupi kebutuhan sehingga harga dapat dikendalikan. Spekulasi yang terjadi di pasar minyak berjangka harus dapat dihindari, gejolak politik diselesaikan secara damai, dan kestabilan mata uang dapat terjaga. Selain itu perlu dilakukan upaya-upaya konservasi energi dan pengembangan energi alternatif untuk menurunkan kebutuhan minyak bumi.
Pernyataan diatas diambil dari situs resmi pemerintah dari kementerian Energi dan Sumber Daya mineral. Solusi lain juga muncul dari suatu ormas islam yang memberikan suatu solusi ideologis yakni :
BBM merupakan milik publik. Hal in berdasarkan hadits nabi, “Manusia berserikat dalam air, api, dan padang gembalaan.” (HR Abu Dawud, Ahmad dan Ibnu Majah). Karena itu, liberalisasi migas harus dihapuskan. Kalau ada keuntungan yang didapat dari komoditas milik umum harus menjadi milik publik.

Menaikkan harga BBM dengan cara apa pun seharusnya juga memaksa pemerintah berpikir keras untuk menciptakan lapangan kerja, mengurangi kemiskinan, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Penguasa bergeming ketika dihadapkan pada logika bahwa angka kemiskinan bukannya menurun, melainkan sebaliknya akibat berbagai kebijakan BBM. Mengapa beban berat selalu rakyat yang menanggung, sedangkan keuntungan tetap diraih para penguasa? (Sumber: Media Indonesia, 06 April 2011)
Dari beberapa pemikiran untuk sebuah solusi diatas kita dapat menarik beberapa kesimpulan. Kesimpulan ini merupakan solusi utnuk menyelesaikan permasalahan secara komprehensif dan bertahap:
1. Diperlukan adanya tranparansi sistem kebijakan pengelolaan Bahan Bakar Minyak oleh negara kepada publik. Hal ini ditujukan agar pengawasan terhadap kepentingan rakyat dilakukan oleh rakyat serta meminimalisir adanya kepentingan yang bermain didalamnya.
2. Meningkatkan perekonomian bangsa dengan meningkatkan jumlah lapangan pekerjaan. Hal ini tentunya harus sejalan dengan perhatian pemerintah untuk menngkatkan trend berwirausaha. Mustahil rasanya membuka lapangan baru yang inovatif tanpa pebisnis baru berjiwa enterpreneur.
3. Meningkatkan geliat industri berbasis sumber daya alam. Sumber daya alam kita yang sangat melimpah harus dimiliki dan dinikmati oleh dan untuk bengsa Indonesia. para pengusaha sebaiknya lebih memperhatikan hal ini karena operational cost-nya murah dan serta merta menarik banyak tenaga kerja asli aak negeri. Namun hal ini harus didukung oleh keputusan pemerintah untuk mengarahkan investasi lebih dalam bidang ini.
4. Lebih memperhatikan perkembangan teknologi dalam bidang energi alternatif untuk mempersiapkan masa depan bangsa. Hal ini dapat dilaksanakan oleh berbagai kalangan tidak hanya pemerintah.
Berbagai solusi diatas tentunya muncul dari berbagai pemikiran orang-orang yang peduli pada kondisi bangsa ini. Namun solusi tersebut hanya akan menjadi sebuah gagasan imajiner tanpa sebuah langkah kongkrit dari berbagai pihak untuk bersama-sama mengentaskan permaslaahan ini.

0 komentar:

Posting Komentar