Halaman

links

gedung baru DPR, perlukah...?

Posted by YAZID RIDLA the inspirational leader On Minggu, September 19, 2010 No comments

Berita terbaru dari gedung tempat bercokolnya para perwakilan rakyat sungguh membuat opini publik terkesima. Betapa tidak, ditengah panasnya hubungan diplomatik Indonesia-Malaysia karena penangkapan dan penembakan terhadap tiga petugas Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Indonesia oleh Polisi Diraja Malaysia, DPR mengeluarkan wacana untuk membuat gedung baru. Pembagunan yang rencananya akan menghabiskan dana sebesar 1.16 trilyun rupiah. Selain gedung yang mewah, beberapa fasilitas mahal juga akan ditambahkan seperti toko, apotik, kolam renang, fitnes, spa, refleksi, dan restoran. Hal ini tentu berakibat tidak baik pada opini masyarakat tehadap DPR. Sebagian besar komentar-komentar yang dilontarkan pembaca media online menyatakan ketidak setujuan, kekecewaan, dan kemarahan rakyat. Hal ini terjadi karena tidak adanya pencerdasan latar belakang pembangunan gedung dan fasilitas yang terlalu berlebih kepada halaya umum.
Pembangunan gedung baru DPR ini mempunyai beberapa sisi sudut pandang. Pihak yang mengaku sebagai wakil rakyat merasa butuh gedung baru karena gedung yang lama sudah tidak mampu menampung semua staff dan karyawan DPR secara matematis. Selain itu juga sering terjadi kerusakan di dalam gedung. Pihak yang mengaku rakyat ada yang melihat bahwa pembangunan ini dapat meningkatkan gengsi bangsa. Ada juga yang melihat ini sebagai pemborosan karena dilain pihak rakyat membutuhkan kesejahteraan. Selain itu, secara geografis, kondisi tanah Jakarta sudah melebihi kapasitas penampungan gedung-gedung berat. Dengan kondisi terakhir, permukaan air laut di Jakarta dapat naik hingga 1 cm pada tahun 2050. Jika pembangunan terus menerus dilakukan termasuk pembangunan gedung ini, maka penurunan muka tanah Jakarta akan terus bertambah. Wacana pemindahan ibu kotapun kemungkinan besar akan dilakukan. Hal ini menyebabkan gedung ini tidak akan terpakai lama. Selain itu dari segi kerakyatan, wakil rakyat yang akan berada di gedung ini makin tidak terjangkau secara fisik oleh masyarakat. Bagaimana mungkin seorang wakil rakyat yang dipilih rakyat tapi susah dijangkau untuk menyampaikan aspirasi.
Beberapa solusi mungkin dapat dilakukan oleh DPR. Yang pertama, mengkaji ulang pembangunan gedung dengan lebih teliti dan lebih merakyat. Uang sebesar 1,16 trilyun ini dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Pembangunan ini dapat berupa penyediaan tempat sampah di sekitar bantaran kali Ciliwung karena banyak warga yang membuang sampah ke kali karena tidak tersedianya tempat sampah. Selain itu, dana pembangunan gedung baru ini setara dengan dana pembangunan railway yang belum terselesaikan. Kaji juga tentang opsi pemindahan ibu kota dari Jakarta yang sudah tidak muat lagi menampung gedung-gedung besar yang baru. Jika wacana pemindahan ibu kota Indonesia, maka gedung ini akan terkesan menghamburkan dana karena tidak dipakai dalam waktu yang lama biarpun dapat di sewakan kedepannya. Dana ini juga dapat dipakai untuk meningkatkan kualitas persenjataan militer yang kedepannya akan menjadi kekuatan psikologis bangsa.
Tapi di sisi lain, pembangunan gedung ini bisa menjadi ikon bangsa terbaru untuk meningkatkan gengsi negara. Asalkan pembangunan ini memiliki visi ke arah tersebut dan mempunyai bentuk yang artistik dan ada kekhasan tersendiri serta inovasi dari segi norma dan budaya. Gedung ini harus lebih multi fungsi dan lebih merakyat. Aksesibilitas tinggi dan proporsional. Jika semua hal itu dapat terwujud maka selain menjadi pusat pemerintahan, gedung ini dapat menjadi bahan promosi marketing visit Indonesia untuk meningkatkan jumlah wisatawan Indonesia dan Jakarta baik itu dalam negeri ataupun manca negara.

0 komentar:

Posting Komentar